Pengertian Cukup Umur Dan Ciri - Ciri Cukup Umur
Pengertian Remaja - Secara umum, remaja yakni waktu insan berumur belasan tahun. Menurut psikologi remaja yakni suatu periode transisi dari masa awal belum dewasa hingga awal masa dewasa, yang dimasuki diusi pada 10 hingga 12 tahun dan berakhirnya di usia 18 tahun.
Berdasarkan dalam bahasa Inggris "teenager", remaja yakni insan yang berumur belasan tahun yang mempunyai usia perkembangan untuk menjadi dewasa.
Menurut Sarlino Wirawan Sarwono yang memperlihatkan batasan usia remaja Indonesia yakni antara usia 11-24 tahun dan belum menikah, dengan adanya pertimbangan sebagai berikut:
- Usia 11 tahun yakni usia di mana pada umumnya terdapat suatu gejala seksual mulai nampak yang berdasarkan kriteria fisik.
- Pada usia 11 tahun yang sudah dianggap berilmu balik, baik yang berdasarkan sopan santun maupun juga dalam agama, olehnya itu masyarakat tidak lagi bisa memperlakukan mereka sebagai kriteria belum dewasa dalam arti sosial.
- Pada usia tersebut terdapat gejala penyempurnaan diri contohnya tercapainya identitas diri, tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual, dan tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral (kriteria psikologik).
- Batas usia 24 tahun yang merupakan batas dari maksimal untuk memberi peluang bagi tercapainya suatu puncak kedewasaan.
- Status perkawinan sangat menentukan. Seseorang yang telah menikah di usia berapun akan dianggap dan sanggup diperlakukan sebagai orang sampaumur yang baik secara aturan maupun juga dalam kehidupan masyarakat dan keluarga.
Pengertian Remaja Menurut Para Ahli
Adapun pengertian remaja berdasarkan para mahir yakni sebagai berikut..
1. Pengertian Remaja Menurut WHO
Menurut WHO dalam Badriah (2011) menyampaikan remaja yakni individu yang telah mencapai umur 10-18 tahun. Pada masa remaja terjadi perubahan yang mencolok secara fisik dan psikis yang sering disebut dengan masa pubertas.
2. Pengertian Remaja Menurut Jersild
Menurut Jersild (dalam Mubin & Cahyadi, 2006:103) bahwa remaja merupakan terjadinya banyak perubahan yang mengakibatkan kebingungan-kebingungan atau kegoncangan jiwa remaja, sehingga disebut sebagai periode "strum und drang" atau pubertas. Mereka resah alasannya yakni pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri sendiri, memahmi dan menyeleksi serta melaksanakan nilai yang ditemui di masyarakatnya, disamping perasaan yang ingin bebas dari segala ikatan yang kuat.
Sementara fisiknya juga demikian besarm shingga disebut anak yang tidak mau dan disebut orang sampaumur yang tidak mampu. Tepatlah kiranya bila terdapat para mahir yang menyebut sebagai masa peralihan atau "a period during which growing person makes the transition from childhood to adulthood".
1. Kegelisahan
Kegelisahan merupakan suatu keadaan yang tidak damai yang bisa menguasai diri si remaja. Mereka mempunyai banyak macam impian yang tidaklah selalu sanggup dipenuhi. Di satu pihak yang ingin mencari pengalaman, alasannya yakni yang dibutuhkan dalam menambah pengetahuan dan keluwesan dalam tingkah laku. Di pihak lain mereka yang merasa dirinya belum bisa dalam melaksanakan hal.
2. Pertentangan
Pertentangan yang terjadi dalam diri mereka bisa mengakibatkan kebingunan baik bagi diri mereka sendiri maupun juga bagi orang lain. Umumnya sanggup mengakibatkan suatu perselisihan dan juga kontradiksi pendapat dan juga pandangan bagi si remaja dan juga orang tua. selanjutnya kontradiksi ini bisa mengakibatkan timbulnya impian yang hebat dalam melepaskan diri dari orang tua.
Akan tetapi hal ini dalam melepaskan diri ditentang lagi oleh impian memperoleh rasa kondusif di rumah. Mereka tidak berani dalam mengambil resiko dari tindakan yang meninggalkan lingkungna yang kondusif diantara keluarganya. Selain itu, impian melepaskan diri secara mutlak belum disertati kesanggupan untuk bangkit sendiri, tanpa memperoleh lagi pemberian dari keluarga dalam hal keuangan.
3. Berkeinginan Besar
Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Mereka ingin mengetahui macam-macam hal melalui usaha-usaha yang dilakukan dalam bebagai bidang.
4. Aktifitas Kelompok
Aktifitas kelompok yang merupakan impian satu dengan impian yang lain sering mengakibatkan tantangan, kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dengan kumpul-kumpul melaksanakan acara bersama, mengadakan penjelajahan secara berkelompok. Keinginan berkelompok ini tumbuh sedemikian besarnya dan sanggup dikatakan merupakan ciri umum asa remaja (Gunarsa, 2003:67-71).
Sementara fisiknya juga demikian besarm shingga disebut anak yang tidak mau dan disebut orang sampaumur yang tidak mampu. Tepatlah kiranya bila terdapat para mahir yang menyebut sebagai masa peralihan atau "a period during which growing person makes the transition from childhood to adulthood".
Ciri-Ciri Remaja
Seorang remaja yang berada dibatas peralihan kehidupan anak dan juga dewasa. Dilihat dari sudut batas usia terlihat bahwa remaja tersebut yakni golongan yang labil. Tubuhnya yang telah dewasa, akan tetapi bila diperlakukan contohnya ibarat orang sampaumur ia gagal dalam memperlihatkan kedewasaannya. Pengalaman mengenai alam sampaumur masih belum banyak alasannya yakni itu sering terlihat terdapat adanya:1. Kegelisahan
Kegelisahan merupakan suatu keadaan yang tidak damai yang bisa menguasai diri si remaja. Mereka mempunyai banyak macam impian yang tidaklah selalu sanggup dipenuhi. Di satu pihak yang ingin mencari pengalaman, alasannya yakni yang dibutuhkan dalam menambah pengetahuan dan keluwesan dalam tingkah laku. Di pihak lain mereka yang merasa dirinya belum bisa dalam melaksanakan hal.
2. Pertentangan
Pertentangan yang terjadi dalam diri mereka bisa mengakibatkan kebingunan baik bagi diri mereka sendiri maupun juga bagi orang lain. Umumnya sanggup mengakibatkan suatu perselisihan dan juga kontradiksi pendapat dan juga pandangan bagi si remaja dan juga orang tua. selanjutnya kontradiksi ini bisa mengakibatkan timbulnya impian yang hebat dalam melepaskan diri dari orang tua.
Akan tetapi hal ini dalam melepaskan diri ditentang lagi oleh impian memperoleh rasa kondusif di rumah. Mereka tidak berani dalam mengambil resiko dari tindakan yang meninggalkan lingkungna yang kondusif diantara keluarganya. Selain itu, impian melepaskan diri secara mutlak belum disertati kesanggupan untuk bangkit sendiri, tanpa memperoleh lagi pemberian dari keluarga dalam hal keuangan.
3. Berkeinginan Besar
Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Mereka ingin mengetahui macam-macam hal melalui usaha-usaha yang dilakukan dalam bebagai bidang.
4. Aktifitas Kelompok
Aktifitas kelompok yang merupakan impian satu dengan impian yang lain sering mengakibatkan tantangan, kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dengan kumpul-kumpul melaksanakan acara bersama, mengadakan penjelajahan secara berkelompok. Keinginan berkelompok ini tumbuh sedemikian besarnya dan sanggup dikatakan merupakan ciri umum asa remaja (Gunarsa, 2003:67-71).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja
Awalnya menjadi kandungan hingga lahir, seorang individu tumbuh menjadi anak, remaja atau dewasa. Hal inilah menjadi proses perubahan pada diri setiap individu. Aspek perubahan tersebut dialami oleh setiap individu mencakup fisik, kognitif, maupun psikososialnya. Berdasarkan pandangan Gunarsa dan Gunarsa terdapat atas 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, yakni:
1. Faktor Endogen (Nature)
Menurut pandangan demikian yang menyatakan adnaya perubahan-perubahan fisik maupun psikis yang dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yang diturunkan oleh orangtuanya, ibarat postur tubuh, talenta minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. Kalau kondisi fisik individu dalam keadaan normal yang mempunyai arti dari keturunan yang normal juga yakni tiada mempunyai gangguan atau penyakit.
2. Faktor Eksogen (Nurture)
Pandangan faktor eksogen yang menyatakan bahwa perubahan dan juga perkembnagna individu sangat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor yang diantaranya berupa tersedianya suatu sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim dan sebagainya. Sedangkan bagi lingkungan sosial yakni lingkungan di mana seseorang melaksanakan adanya relasi/interaksi dengan individu atau kelompok individu di dalamnya.
Demikianlah info Pengertian Remaja dan Ciri-Ciri Remaja. Sekian dan terima kasih salam membuatkan teman-teman.
1. Faktor Endogen (Nature)
Menurut pandangan demikian yang menyatakan adnaya perubahan-perubahan fisik maupun psikis yang dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yang diturunkan oleh orangtuanya, ibarat postur tubuh, talenta minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. Kalau kondisi fisik individu dalam keadaan normal yang mempunyai arti dari keturunan yang normal juga yakni tiada mempunyai gangguan atau penyakit.
2. Faktor Eksogen (Nurture)
Pandangan faktor eksogen yang menyatakan bahwa perubahan dan juga perkembnagna individu sangat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor yang diantaranya berupa tersedianya suatu sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim dan sebagainya. Sedangkan bagi lingkungan sosial yakni lingkungan di mana seseorang melaksanakan adanya relasi/interaksi dengan individu atau kelompok individu di dalamnya.
Demikianlah info Pengertian Remaja dan Ciri-Ciri Remaja. Sekian dan terima kasih salam membuatkan teman-teman.
Comments
Post a Comment